Belakangan ini media televisi sedang dipanaskan oleh issue tentang Marshanda yang mempunyai penyakit ganngguan bipolar. Sedangkan Marshanda sendiri tidak mengakui bahwa dirinya sedang sakit. Orang yang mengidap penyakit Bipolar hampir sama dengan Schizophrenia mereka tidak akan mengakui bahwa dirinya sedang sakit. Bahkan ketika kambuh mereka tidak akan menyadari bahwa hal yang mereka lakukan itu sebetulnya sedang dalam keadaan sakit.
Bipolar sekarang lebih terkenal karena Marshanda, saya sendiri sudah membaca penyakit ini dari tahun-tahun sebelumnya ketika adikku mengidap schizophrenia karena ternyata yang mengidap penyakit bipolar pun sama susah tidur. Untuk membedakan mana penyakit bipolar dan mana penyakit schizophrenia, akan saya bahas sedikit disini. Namun mohon maaf bila ilmu saya jauh dari cukup untuk menjabarkannya.
SKIZOFRENIA
Skizofrenia adalah gangguan psikotik kronis yang ditandai oleh episode
akut yang mencakup kondisi terputus dengan realitas, yang ditampilkan dalam
ciri-ciri seperti waham , halusinasi, pikiran tidak logis, pembicaraan yang
tidak koheren, dan perilaku yang aneh.
Skizofrenia mempunyai 3 tipe :
1. Tipe
tidak terorganisasi
Yaitu kondisi kebingungan dan perilaku yang aneh,
pembicaraan tidak koheren, halusinasi yang nyata, afek datar atau tidak sesuai,
dan waham yang tidak terorganisasi.
2. Tipe
katatonik
Gangguan
yang nyata dalak aktivitas motorik di mana perilaku mungkin melambat menjadi
stupor namun tiba-tiba berubah menjadi keadaan yang sangat teragitasi. Mereka
mampu mempertahankan posisi yang tidak biasa selama berjam-jam misalnya berdiri
mematung meskipun tungkai mereka menjadi bengkak
3. Tipe
paranoid
· Waham
(biasnya bertema kebesaran, persenusi, atau kecemburuan) dan seringkali
halusinasi auditoris.
Factor-Faktor Penyebab
1. Factor biologis
· Bukti kuat tentang kontribusi
genetic utama.
· Ketidakteraturan dalam system
neurontransmitter di otak, terutama pada jalur di otak yang mengatur
neurontransmitter dopamain
· Ketidaknormalan otak yang mendasari
banyak kasus, seperti kerusakan structural atau deteriorasi gangguan otak atau
pada jalur di otak pada bagian otak yang mengatur fungsi kognitif dan emosional
· Kemungkinan adanya peran infeksi
virus yang mempengaruhi perkembangan otak yang terjadi pada masa prenatal atau
selama masa awal kehidupan
2. Perspektif psikodinamik
· Menurut pandangan ini, skizofrenia
mencerminkan ego yang yang dibanjirinya oleh dorongan-dorongan seksual
primitive atau agresif atau impuls-impuls yang berasal dari id. Impuls-impuls
tersebut mengancam ego dan berkembang menjadi konflik intrapsikis yang kuat.
· Adanya hubungan intrapersonal yang
tidak baik antara ibu dn anak. Pada masa kanak-kanak interaksi yang penuh
kecemasan dan permusuhan antara anak dan orang tua membawa anak untuk mencari
perlindungan pada dunia fantasi yang bersifat pribadi.
3. Perspektif belajar
· Adanya reinforcement positif atas
tindakan yang dilakukannya.
4. Psikososial
· Pengalaman yang penuh stress dapat
memberikan kontribusi terhadap perkembangan skizofrenia pada indivisu yang
memiliki kerentanan secara genetic.
Factor-Faktor Pendukung
· Tidak adanya komunikasi dalam
keluarga dan lingkungan keluarga yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan
kecemasan mampu meningkatkan stress pada penderita skizofrenia
· Adanya factor genetic yang berperan
besar mengakibatkan seseorang mengalami skozofrenia.
· Adanya modeling dan reinforcement
positif terhadap perilaku skizofrenia
Factor-Faktor Penghambat
· Lingkungan aman dan terkondisi
dengan baik serta adanya komunikasi yang baik antar anggota keluarga dan
komunitas mampu mengurangi stress pada penderita skizofrenia
· Mengidentifikasi dan menangani
anak-anak yang mungkin berisiko untuk mengalami di masa dewasanya kelak dilihat
dari factor genetika
· Pemberian vaksinasi berbagai macam
virus untuk perempuan dengan perbaikan nutrisi dan perawatan prenatal .
Penanganan
Perawatan biomedis
Perawatan biomedis
· Obat-obatan antipsikotik digunakan untuk mengendalikan
simtom-simtom psikotik
Penanganan psikososial
Penanganan psikososial
· Pendekatan berdasarkan psrinsip
belajar, seperti system token ekonomi dan pelatihan keterampilan sosial, dapat
membantu pasien skizofrenia mengembangkan perilaku yang lebih adaptiif.
Rehabilitasi psikososial
Rehabilitasi psikososial
· Kelompok-kelompok self help dan
program tempat tinggal yag terstruktur dapat membantu pasien skizofrenia
menyesuaikan diri dengan kehidupan komunitas
Program intervensi keluarga
Program intervensi keluarga
· Intervensi keluarga digunakan untuk
meningkatkan komunikasi dalam keluarga dan menguragi tingkat konflik dan stress
keluarga.
DIAGNOSIS
Ciri-ciri
klinis utama gangguan skizhoprenia
1. waham/delusi
2. 2. halusinasi
3. 3. pembicaraan
yang tidak koheren atau ditandai dengan asosiasi longgar
4. 4. perilaku
tidak terorganisasi atau katatotik.
4. 5. ciri-ciri
negative (misalnya efek datar)
MANIK DEPRESIF / BIPOLAR
Menurut Barbara D.Ingersol, Ph.D dan Sam
Goldstain, gangguan bipolar (juga dikenal sebagai ganguan manik depresif)
adalah "suatu kondisi yang dicirikan oleh episode depresi yang diselingi
dengan periode manakala suasana hati dan energi sangat meningkat. begitu
meningkatnya hingga melampaui batas normal suasana hati yang baik". Fase
peningkatan ini disebut mania. Gejalanya mungkin mencakup berpikir
dengan sangat cepat. Cerewet, dan penurunan kebutuhan untuk tidur. Bahkan,
sipenderita dapat terjaga selama berhari-hari tanpa tidur, tetapi tidak
menunjukan tanda-tanda kehabisan energi. Gejala lain dari gangguan bipolar
adalah perilaku yang sangat impulsif tanpa memikirkan konsekwensi
"Mania sering kali mempengaruhi cara berpikir,
penilaian, dan prilaku sosial dengan cara yang menimbulkan problem serius dan
hal-hal yang memalukan, terjadi hanya
beberapa hari; dalam kasus lain, mania terus berlangsung selama beberapa bulan
sebelum akhirnya digantikan oleh pasangannya, depresi.
Penyakit manic
depressive (juga disebut gangguan bipolar) adalah jauh lebih berat dibandingkan
perubahan suasana hati yang normal dan jarang terjadi pada anak-anak, lebih sering
terjadi, yang bermula pada masa remaja atau awal masa dewasa.
Simptom pada saat DEPRESIF :
1. Si penderita
jadi melankolis,depresif sangat sedih, banyak menangis, dihinggapi ketakutan
dan kegeliasahan.
2. Perasaanya :
tidak pernah merasa puas . merasa tidak berguna dan disia-siakan hidupnya,
merasa sebatang kara di dunia. Jadi pasif, acuh tak acuh dan apathies.
3. Dihinggapi halusinansi-halusinansi dan
delusi-delusi yang menakutkan atau yang menimbulkan kepedihan hati,. Adanya penyesalan atas kesalahan atau dosa di masa lampau.
4. Merasa jemu hidup dan putus asa : ingin
mati dan melakukan usaha-usaha untuk bunuh diri. Kadang- kadang dibarengi
dengan gejala stupor -komplit atau dihinggapi catalepsy ( seluruh badan jadi
kaku dan tidak bisa digerakkan atau dibengkokan).Diam saja dalam waktu yang
lama , tidak mau bicara serta menolak untuk makan dan minum. Ia menarik diri secara total dari rangsangan-rangsangan
sosial.
5. Kesadaranya
jadi kabur, biasanya disertai retardasi motorik dan retradasi mental yang
mungkin memburuk
Ciri-ciri depresi :
1. Ada perasaan
murung dan putus asa
2. Hilang
ambisinya, retardasi mental dan respon-respon motoriknya
3. Orientasi dan
ingatannya belum banyak terganggu.
4. Hilang
aktivitasnya, mengasingkan diri secara total.
5. Dalam status
hypochondria, dipenuhi delusi-delusi menyalahkan diri sendiri. Ada rasa
berdosa,pikiran-pikiran yang tidak riil,delusi-delusi mersa hina sengsara dan
miskin sekali
6. Sama
sekali jadi membeku diam mematung , menolak untuk berbicara,makan,atau
bergerak.mengasingkan diri secara total dari lingkunagannya.
7. Kesadaranya
kabur karena banyak dihinggapi delusi-delusi yang campur aduk. Banyak penderita
psikhosa ini selalu bergerak dari status depresi/melankholis beralih pada
status mania (exited)
Simptom-simptom
pada saat manis/manik (gembira,exited)
1. Penderitanya jadi sangat aktif, amat
ribut dan lari kesana-kemari. Gerakkannya banyak sekali. Banyak berbicara
dengan cepat dan ketawa-tawa riang; suka bernyanyi-nyanyi dan mengeluarkan
kata-kata atau bahasa yang kotor-kotor dan biasanya
pasien amat gelisah
2. Sangat
tidak sabaran dan tidak toleran. Menjadi irritable dan gelisah.
· Kesadaranya
kabur, idenya campur aduk dan khaotis. Dan tidak lagi mengenal larangan dan
pantangan-pantangan (inhibition).
· Ada
disorientasi total terhadap ruang,tempat,dan waktu.
· Emosinya
pendek-pendek dan meledak-ledak. Dalam keadaan exited ini pasien sering
melakukan kekerasan , membanting-banting dan merusak segala sesuatu yang dapat
dijangkaunya. Jadi ribut dan kegila-gilaan.
· Dikejar-kejar oleh ilusi-ilusi serta
halusinasi-halusinasi visual yang berhubungan dengan penderangan atau telinga.
· Pada
stadium berat, jika pasien mengalami saat manis dia bias melakukan
serangan-serangan ,kekerasan dan usaha-usaha untuk membunuh atau bunuh diri.
Diagnosis
Banyak anak dengan penyakit manik depresif memperlihatkan
campuran mania-sebuah penyataan kegembiraan, eksitasi, berpikir cepat, sifat
lekas marah, dan sombong (dimana anak tersebut merasa dia memiliki talenta
besar atau telah membuat sebuah penemuan penting)-dan depresi.Mania dan
depresi terjadi secara serempak atau dalam perubahan cepat. Selama peristiwa
mania, tidur terganggu, anak tersebut bisa menjadi agresif, dan performa
sekolah sering menurun. Anak dengan penyakitmanic depressive tampak
normal antara peristiwa, sebaliknya anak dengan hiperaktif, yang memiliki
keadaan tetap pada aktivitas yang meningkat. Karena ADHD bisa menghasilkan
beberapa gejala-gejala serupa, perbedaan diantara 2 keadaan tersebut adalah
penting.
Phikhosa manis
depresif ini merupakan kekalutan mental yang serius berbentuk gangguan
emosionil yang ekstrim, yaitu terus-menerus bergerak antara gembira-ria
tertawa-tawa (elation) sampai dengan rasa depresif sedih putus asa.
Penderitanya selalu dihinggapi ketegangan-ketegangan afektif dan agresi yang
terhambat-hambat. Impulsnya kuat,tapi pendek dan tidak bias dikontrol atau
dikendalikan. Misalnya kacau, ingatanya jadi makin mundur. Pasien jadi sangat
egosentris, dan tingkah lakunya kekanak-kanakan.selalu merasa gelisah dan tidak
pernah merasa puas.
Factor
Penghambat
Adanya usaha-usaha preventif; yaitu mengejar anak-anak
dan orang muda untuk mengekspresikan emosinya dengan mekhanisme yang positif,
dan menghindari penekanan-penekanan yang berlebih-lebihan terhadap luapan
emosinya.
mba boleh minta alamat emailnya.. saya juga memiliki adik pengidap schizo.. kalau boleh saya ingin sharing dengan mba
BalasHapusWebsite Jelly Gamat
BalasHapusObat Sakit Syaraf Kejepit Di Leher
Obat Radang Pita Suara Anak
QnC Jelly Gamat